KEGIATAN P5 DAN
P2RA TEMA BANGUNLAH JIWA RAGA
SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN SISWA MTsN 1 BANJAR DALAM MENGHINDARI PERGAULAN
BEBAS DI SEKOLAH
Oleh :
Thaibah,
S.Pd
Adanya
perubahan kurikulum karena kebijakan pemerintah dalam dunia Pendidikan,
mengharuskan MTsN 1 Banjar mengikuti perubahan kurikulum tersebut dari
Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum merdeka karena MTsN 1 Banjar merupakan salah
satu sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakannya berdasarkan SK dari Dirjen
Pendis Kemenag RI Nomor 3811 Tahun 2022 tentang Madrasah Pelaksana Kurikulum Merdeka Tahun
Pelajaran 2022/2023.
Kurikulum Merdeka atau sering disebut juga dengan Kurikulum Merdeka
Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di
mana konten yang disajikan kepada peserta didik akan lebih optimal dengan
tujuan agar peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
serta menguatkan kompetensi. Kurikulum
Merdeka juga dapat diartikan kurikulum yang bertujuan menciptakan generasi
penerus bangsa yang berkualitas, berkepribadian serta mampu berpartisipasi
dalam pembangunan global yang berkelanjutan dengan mengasah minat dan bakat
anak sejak dini yang berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan
kompetensi peserta didik.
Pendekatan
P5 dianggap penting dalam pembelajaran karena Pancasila merupakan ideologi
bangsa Indonesia yang mencakup nilai-nilai dasar yang harus ditanamkan pada
generasi muda. Prakarsa mengacu pada semangat inovasi dan kreativitas yang
perlu dimiliki peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan. Produktif
mengacu pada kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya nyata yang
bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. Sedangkan
kreatif mengacu pada kemampuan peserta didik dalam berpikir dan bertindak
secara original dan inovatif dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Kurikulum
Merdeka merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya agar
menghasilkan peserta didik yang lebih berkualitas serta memiliki nilai-nilai
Pancasila yang kuat. Oleh karena itu, pendekatan P5 dianggap sebagai solusi
untuk memperkuat karakter dan kompetensi peserta didik dalam menghadapi masa
depan. Kurikulum Merdeka dan inovasi-inovasi seperti Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) hadir untuk mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa.
Projek tersebut merupakan sarana untuk mencapai berbagai target dalam Profil
Pelajar Pancasila, dan diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter dan sebagai
bentuk belajar dari lingkungan sosial mereka secara nyata.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kegiatan Implementasi kurikulum
merdeka untuk jenjang MTs (fase D) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
ada 7 tema yaitu :
1. Gaya
Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan
Lokal
3. Bhineka
Tunggal Ika
4. Bangunlah
Jiwa dan Raganya
5. Suara
Demokrasi
6. Berekayasa
dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
7. Kewirausahaan.
Sedang
dalam Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA) didasarkan pada 10 nilai.
Kesepuluh nilai tersebut adalah:
1. Berkeadaban
(Taaddub)
2. Keteladanan
(Qudwah)
3. Kewarganegaraan
dan kebangsaan (Muwatanah)
4. Mengambil
Jalan Tengah (Tawassut)
5. Berimbang
(Tawazun)
6. Kesetaraan
(mus?wah)
7. Adil
dan Konsisten (I’tidal)
8. Musyawarah
(sy?ra)
9. Toleransi
(Tasamuh
10. Dinamis
dan Inovatif (Tathawwur wa ibtik?r).
Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin memliki 9
prinsip dalam penerapannya, yaitu:
1. Prinsip Holistik
2. Prinsip Kontekstual
3. Prinsip Berpusat pada PesertaDidik
4. Prinsip Eksploratif
5. Prinsip Kolaboratif
6. Prinsip keberagaman
7. Prinsip kemandirian
8. Prinsip kebermanfaatan
9. Prinsip Religiusitas
Pengertian Pergaulan Bebas,
Penyebab, Dampaknya bagi pelajar
Secara umum, pengertian pergaulan bebas adalah
perilaku yang telah melewati batas norma yang berlaku. Norma ini bisa meliputi
agama, susila, sosial, dan lainnya. Ada banyak macam pergaulan bebas seperti
penyalahhunaan narkoba, seks bebas, mabuk, sampai kenakalan remaja.
Pengertian pergaulan bebas selalu mengarah ke perilaku
negatif. Perilaku ini sering terjadi pada remaja dan orang dewasa, namun tak
menutup kemungkinan juga terjadi pada anak. Pergaulan bebas termasuk perilaku
menyimpang dalam masyarakat. Dampak dari pergaulan bebas bisa menyebabkan
menurunnya prestasi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.
Adapun faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas pada remaja antara lain ;
1.
Rendahnya kontrol diri;
2.
Rendahnya kesadaran
diri remaja terhadap
bahaya pergaulan bebas.
3.
Kurangnya pendidikan agama.
4.
Gaya hidup yang kurang baik.
5.
Rendahnya taraf
pendidikan keluarga.
6.
Keadaan lingkungan keluarga.
7.
Pengaruh teman sebaya
8.
Penyalahgunaan internet.
Pergaulan bebas yang sangat memprihatinkan membawa dampak
cukup besar bagi remaja itu sendiri maupun keluarganya. Beberapa bentuk
pergaulan bebas yang sering terjadi antara lain:
1. Pergaulan dengan lawan jenis
yang melanggar noma agama dan norma yang berlaku di masyarakat.
2. Merokok dan minum minuman
keras.
3. Penyalahgunaan narkoba.
4. Tawuran.
5. Balap liar
6. Mendapatkan sesuatu dengan
cara mencuri.
7. Perjudian.
Dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas
juga tak sembarangan. Mulai dari risiko gangguan kesehatan karena mengonsumsi
obat-obatan atau minum-minuman beralkohol hingga pendidikan yang terhambat
akibat tidak konsentrasi dalam belajar. Adapun
kiat-kiat mencegah pergaulan bebas dikalangan pelajar/remaja antara lain:
1) Meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan.
2) Meningkatkan pendidikan agama
3) Selektif dalam memilih kawan
4) Membentuk katrakter yang
positif.
5) Perbanyak kegiatan positif.
6) Menghindari lingkungan yang
buruk.
7) Mendekatkan diri dengan agama.
Kegiatan
P5 PPRA Tema Bangun Jiwa dan Raga Topik Pergaulan Bebas di MTsN 1 Banjar
Salah satu cara untuk mencegah
pergaulan bebas adalah memperbanyak kegiatan positif. Pada kegiatan P5 dan PPRA
Tim Pengembang Kurikulum MTsN 1 Banjar Tahun Pelajaran 2023/2024 mengambil tema
Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan topik pergaulan bebas, dan penekanan nilai
pada PPRA nya berkeadaban, keteladanan, dan kesetaraan.
Kegiatan P5 dan P2RA di mulai Pada tanggal 14/8/2023, dalam kegiatan ini fasilitator menjelaskan tentang Tema yang dipilih, dimensi dan nilai P5-PPRA. Fasilitator juga memandu peserta didik dalam pencarian bahan tentang topik yang diangkat tentang pergaulan bebas, peserta didik di setiap kelas dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok membuat tulisan kreatif tentang materi P5-PPRA yang telah mereka peroleh dari fasilitator.
Gambar 1.
Penjelasan P5-PPRA Tema Bangunlah
jiwa dan Raganya oleh fasiltator dan diskusi kelompok.
Pada tanggal 15-16/8/2023 kegiatan pelaksanaan perlombaan untuk P5-PPRA sekaligus kegiatan peringatan HUT RI ke- 78 yaitu:
Gambar 2. Lomba Cosplay Pejuang
Kemerdekaan RI dan pembacaan teks Proklamasi
Gambar 3 Lomba Estafet P5-PPRA
sekaligus Peringatan HUT RI ke-78
Tujuan
utama dari perlombaan ini adalah agar peserta didik dapat ikut serta dalam kegiatan P5-PPRA yang bertepatan dengan kegiatan HUT RI ke – 78
yang digelar oleh sekolah sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menghindari
pergaulan bebas dengan cara mengembangkan bakat atau berolahraga, mengalihkan
pikiran dan perilaku negatif. Dengan bekerjasama dalam berbagai kegiatan yang
diselenggarakan sekolah peserta didik dapat menjalin pertemanan yang baik,
serta menjaga hubungan yang harmonis antar sesama teman. Selain itu peserta
didik dapat mengelola emosi, energi dan pikiran, serta mengendalikan diri agar tidak mudah emosi
atau terbawa perasaan.
Pada tanggal 21-22/8/2023 peserta didik secara berkelompok mencari studi literasi dan identifikasi masalah pergaulan bebas dan mendiskusi bersama kelompoknya, setelahnya masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas.
Gambar 4. Diskusi studi literasi dan presentasi kelompok
Pada
Tanggal 23/8/2023 kegiatan selanjutnya adalah studi kasus tentang pergaulan
bebas dimana peserta didik diajak mendengarkan materi yang disampaikan oleh
Praktisi ibu Nurul Hikmah, M.Pd tentang pergaulan bebas, dan mereka menyaksikan
suguhan film tentang pergaulan bebas kemudian melakukan sesi tanya jawab. Peserta
didik bersama kelompoknya merangkum materi yang sudah disampaikan oleh Praktisi
untuk menjadi bahan dalam diskusi kelompoknya dan pembuatan laporan.
Gambar 5. Penyampaian materi pergaulan bebas oleh
praktisi dan tanya jawab
Pada
tanggal 24 – 25 /8/2023 Peserta didik bersama kelompoknya membuat Poster
tentang pergaulan bebas, membuatan laporan kegiatan serta pembuatan video kegiatan
P5-PPRA. dan yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat menghindari
pergaulan bebas dengan kegiatan positif dan bekerja sama dan menjalin hubungan
harmonis dengan teman di lingkungan sekolah.
Gambar 6. Studi kasus, pembuatan laporan, video dan
poster
Pada
tanggal 22/11/2023 kegiatan pameran dokumentasi P5-PPRA yang sekaligus kegiatan
Hari Guru Nasioonal 2023 yang di buka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Banjar Bapak Muhammad Rofii, S.Ag, M.Pd.I. Hasil kegiatan P5 dan P2RA
pada tema Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan topik pergaulan bebas ini sangat di
harapkan dapat meningkatkan kesadaran peserta didik akan dampak dan kerugian
yang sangat besar dari pergaulan bebas dan
yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat menghindari pergaulan
bebas dengan mengikuti kegiatan positif saling bekerja sama dan menjalin
hubungan harmonis dengan teman di lingkungan sekolah.
Gambar 7.
Kegiatan pameran dokumentasi P5-PPRA Topik Pergaulan Bebas